Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) kembali menggelar Seminar Nasional Sains dan Teknologi Kelautan (Sensistek) ketujuh pada Kamis, 26 September 2024. Acara berlangsung di Gedung CSA Lecture Theater 1, Fakultas Teknik Unhas. Sensistek, yang dimulai sejak tahun 2018, sempat terhenti beberapa tahun akibat pandemi COVID-19. Namun, setelah situasi membaik, kegiatan ini kembali diselenggarakan secara rutin setiap tahun.
Tema yang diangkat tahun ini adalah “Pemanfaatan Potensi Wilayah Pesisir dan Teknologi Pesisir dan Laut Berbasis Integrated Coastal Ocean Zone Management”. Seminar ini menghadirkan tiga narasumber ahli dari berbagai latar belakang:
Dekan Fakultas Teknik Unhas, Prof. Dr. Ir. Muhammad Isran Ramli, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., mengapresiasi konsistensi penyelenggaraan seminar ini. Beliau berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut, mengeksplorasi isu-isu terkini di bidang kelautan, dan menjadi ajang untuk meningkatkan kemitraan antara universitas, pemerintah, dan industri.
Prof. Andoyo Wurianto dalam presentasinya membahas isu air baku di pantai yang relevan untuk kota besar seperti Makassar, termasuk konsep waduk pantai yang bisa diterapkan. Sementara itu, Permana Yudiarso mengajak mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu untuk berkolaborasi dalam menjaga kesehatan laut dan meningkatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat pesisir. Ir. Firmansyah Arifin memaparkan peran industri dalam kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas di Indonesia, dengan tetap memperhatikan aspek-aspek lingkungan dan keselamatan.
Seminar ini juga menjadi wadah untuk mengumpulkan artikel-artikel terkait teknologi kemaritiman, manajemen sumber daya pesisir dan laut, serta kebijakan dan hukum maritim. Artikel-artikel terpilih akan dipublikasikan dalam beberapa jurnal, dengan harapan akan lahir jurnal bertaraf internasional dari Departemen Teknik Kelautan Unhas.
Dengan penyelenggaraan Sensistek ini, Universitas Hasanuddin terus berkomitmen untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kelautan, serta mendorong kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri demi pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir dan pulau-pulau di Indonesia.
Bandung- Dalam suasana yang penuh semangat kolaborasi, rapat tahunan Konsorsium Teknik Kelautan Indonesia baru-baru ini diadakan dengan dihadiri oleh perwakilan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Teknologi Sumatera (ITERA), dan Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Pertemuan penting ini menghasilkan serangkaian rekomendasi strategis yang akan membawa perubahan signifikan dalam dunia teknik kelautan di Indonesia.
Rekomendasi yang dihasilkan mencakup lima poin utama yang dirancang untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas penelitian serta pendidikan dalam bidang teknik kelautan. Pertama, konsorsium berencana untuk mengupayakan proposal penelitian bersama yang akan memperkuat kerjasama antaruniversitas dan memaksimalkan potensi riset. Kedua, pengembangan kurikulum konsorsium yang terintegrasi akan memastikan bahwa mahasiswa mendapatkan pendidikan yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan industri.
Ketiga, konsorsium akan memperluas kerjasama dengan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Bidang Keahlian (BK) Teknik Kelautan, yang akan membuka lebih banyak peluang bagi para insinyur muda untuk terlibat dalam proyek-proyek inovatif. Keempat, rencana untuk menambah anggota baru pada tahun 2028 menunjukkan visi jangka panjang konsorsium untuk inklusivitas dan pertumbuhan. Terakhir, konsorsium akan menyurat ke Kementerian dan badan terkait untuk mengusulkan agar alumni teknik kelautan dimasukkan dalam nomenklatur penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), sebuah langkah yang akan memberikan pengakuan yang lebih besar terhadap keahlian dan kontribusi mereka.
Rapat tahunan ini dihadiri dan diwakili oleh tokoh-tokoh penting dalam komunitas teknik kelautan, termasuk Hend Riyawan dari ITB, Chairul Paotonan dari UNHAS, serta perwakilan dari ITERA dan ITK. Keberhasilan rapat ini menandai komitmen bersama untuk memajukan teknik kelautan di Indonesia melalui inovasi, penelitian, dan pendidikan yang berkualitas.
Dengan langkah-langkah ini, Konsorsium Teknik Kelautan Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin dalam inovasi kelautan dan menjadi contoh kerjasama antaruniversitas yang produktif. Inisiatif-inisiatif ini tidak hanya akan memperkuat posisi Indonesia dalam teknologi kelautan global tetapi juga akan membuka peluang baru bagi generasi insinyur kelautan yang akan datang.
Jakarta, 26 Juli 2024 – Dalam sebuah langkah signifikan menuju kemajuan infrastruktur kelautan Indonesia, Departemen Teknik Kelautan telah mengadakan pertemuan penting dengan Kepala Pusat Prasarana, Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan. Pertemuan yang berlangsung di Kantor Badan Kebijakan Transportasi ini merupakan penjajakan kerjasama strategis yang diharapkan dapat membawa inovasi dan efisiensi dalam sistem transportasi kelautan nasional.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Kepala Departemen Teknik Kelautan dosen akademisi terkemuka, Ir. Juswan, MT. yang menyampaikan visi departemennya dalam mendukung pengembangan prasarana transportasi kelautan yang berkelanjutan. “Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan Badan Kebijakan Transportasi dalam menerapkan teknologi terbaru dan praktek terbaik dalam desain dan manajemen infrastruktur kelautan,” ujar Dr. Ir. Chairul Paotonan selaku Kepala Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin.
Kerjasama ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas dan keamanan transportasi kelautan, tetapi juga sebagai inisiatif dengan tujuan global untuk mencapai pembangunan berkelanjutan dan responsif terhadap kemajuan zaman.
Pertemuan ini menandai awal dari serangkaian diskusi dan studi yang akan dilakukan untuk mengidentifikasi peluang dan tantangan dalam implementasi rencana kerjasama. Dengan kolaborasi antara akademisi dan regulator, diharapkan dapat tercipta solusi inovatif yang akan membentuk masa depan transportasi kelautan Indonesia yang lebih cerah.
Kepala Pusat Prasarana menyatakan optimisme terhadap hasil yang akan dicapai. “Kami sangat menghargai keahlian dan kontribusi Departemen Teknik Kelautan. Kolaborasi ini merupakan langkah maju yang penting bagi kami dalam mewujudkan visi transportasi kelautan yang lebih efisien dan ramah lingkungan,” tuturnya.
Pertemuan ini merupakan contoh nyata dari sinergi antara pemerintah dan institusi pendidikan dalam memajukan sektor transportasi. Dengan kerjasama ini, diharapkan Indonesia dapat mengambil peran lebih aktif dalam kancah transportasi kelautan global, sekaligus memperkuat posisi negara sebagai poros maritim dunia.
Gowa, 20 Mei 2024 – Sebuah tonggak bersejarah terjadi hari ini dengan ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama antara Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Perjanjian ini bertujuan untuk memperkuat sumber daya manusia dan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut di wilayah kerja BPSPL Makassar.
Dalam suasana penuh semangat, PERMANA YUDIARSO, Kepala BPSPL Makassar, mewakili PIHAK KESATU, sementara MUHAMMAD ISRAN RAMLI, Dekan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, mewakili PIHAK KEDUA, menandatangani perjanjian tersebut. Implementasi kerjasama ini akan dilaksanakan oleh BPSPL Makassar dengan Departemen Teknik Kelautan Fakultas Teknik Unhas sebagai penggagas kerjasama.
Dengan komitmen yang kuat, kedua belah pihak sepakat untuk bekerja sama dalam berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rentang waktu 2024-2027.
Perjanjian ini mencakup beragam program, mulai dari pemanfaatan bersama sarana prasarana, penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan peralatan, hingga pelaksanaan seminar dan publikasi ilmiah di bidang pengelolaan kelautan dan ruang laut. Kedua belah pihak berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas SDM di bidang tersebut melalui transfer of knowledge, pendampingan, dan fasilitasi kegiatan Merdeka Belajar Kampus (MBKM).
Selain itu, perjanjian ini juga menegaskan pentingnya pengabdian kepada masyarakat terkait pengelolaan sumber daya pesisir dan laut. Melalui pendampingan kepada pelaku masyarakat, kelompok, dan pembudidaya, diharapkan tercipta kesesuaian kegiatan ruang laut yang bermanfaat bagi semua pihak. Dengan demikian, diharapkan terjadi peningkatan ketertiban kegiatan pemanfaatan ruang laut melalui pengabdian masyarakat.
Hasil kerjasama dan karya ilmiah yang dihasilkan dalam kerangka perjanjian ini akan menjadi milik bersama kedua belah pihak, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan di bidang pengelolaan kelautan dan ruang laut. Kerahasiaan data dan informasi yang terkait dengan perjanjian ini akan dijaga dengan ketat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan semangat kerjasama yang tinggi, diharapkan Perjanjian Kerja Sama ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat, lingkungan, dan keberlanjutan sumber daya pesisir dan laut di wilayah kerja BPSPL Makassar. Semoga kerjasama ini menjadi contoh kolaborasi yang sukses dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak yang terlibat.
Gowa, Indonesia – Dalam upaya meningkatkan pengelolaan sumber daya pesisir dan laut yang berkelanjutan, Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut Kota Makassar bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah resmi menandatangani perjanjian kerjasama dengan Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Acara penandatanganan ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Departemen Teknik Kelautan.
Perjanjian ini menandai langkah penting dalam kolaborasi antarlembaga untuk memajukan riset dan pendidikan dalam bidang kelautan, serta pengembangan teknologi yang dapat mendukung kebijakan pengelolaan sumber daya laut yang lebih efektif. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama antara pemerintah dan institusi pendidikan dalam menghadapi tantangan yang berkaitan dengan perubahan iklim, konservasi laut, dan pemanfaatan sumber daya laut secara bertanggung jawab.
Dengan adanya kerjasama ini, kedua belah pihak berkomitmen untuk bertukar pengetahuan, sumber daya, dan keahlian. Ini merupakan langkah maju yang signifikan bagi Indonesia dalam usaha menjaga keberlanjutan sumber daya lautnya yang kaya dan beragam, sekaligus memperkuat posisi negara sebagai pemimpin dalam pengelolaan kelautan di kawasan Asia Tenggara.
Dalam acara penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut, perwakilan dari Fakultas Teknik dan Departemen Teknik Kelautan Universitas Hasanuddin turut hadir. Mereka terdiri dari dosen dan pimpinan departemen, yang berperan penting dalam memperkuat kolaborasi antara lembaga pendidikan dan pemerintah dalam bidang pengelolaan sumber daya laut dan kelautan.
Kehadiran para dosen dan pimpinan departemen ini menunjukkan komitmen Universitas Hasanuddin dalam mendukung riset, pendidikan, dan pengembangan teknologi yang berfokus pada keberlanjutan sumber daya laut. Dengan kerjasama ini, diharapkan akan terjadi pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang bermanfaat bagi kedua belah pihak, serta mendorong inovasi dalam pengelolaan sumber daya laut di wilayah Indonesia.
Semoga kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi pengelolaan sumber daya laut dan kelautan secara keseluruhan, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan laut dan pesisir.
Bonto Marannu — Dalam upaya berkelanjutan untuk mengejar keunggulan akademik, Departemen Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas), telah memulai inisiatif penting dalam penyusunan Dokumen Evaluasi Diri. Inisiatif ini, yang dipimpin oleh Dr. Ir. Chairul Paotonan, ST., MT., adalah langkah strategis menuju Akreditasi Khusus Unggul yang menegaskan komitmen Unhas dalam mencapai standar pendidikan dan penelitian teknik kelautan yang tertinggi.
Kolaborasi antardisiplin menjadi kunci dalam proses ini, dengan dosen, staf, mahasiswa, alumni, dan mitra industri bergabung untuk mengumpulkan data, menganalisis, dan merumuskan strategi peningkatan kualitas pendidikan yang memenuhi dan melampaui kriteria akreditasi yang ketat. Pendekatan holistik yang diadopsi oleh Dr. Paotonan menekankan pentingnya kerja tim dan partisipasi aktif dari semua pemangku kepentingan
Dr. Paotonan mengungkapkan visinya, “Dengan penyusunan Dokumen Evaluasi Diri ini, kami bertujuan untuk terus mempertajam kurikulum, memperbarui metode pengajaran, dan meningkatkan fasilitas penelitian sesuai dengan perkembangan terbaru dalam teknik kelautan. Kami berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mampu menghadapi tantangan global dan memberikan kontribusi signifikan pada industri kelautan.”
Proses penyusunan dokumen ini juga mencerminkan standar transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, dengan membuka ruang bagi pemangku kepentingan untuk menyampaikan umpan balik dan saran konstruktif. Ini menunjukkan dedikasi Unhas untuk terus meningkatkan standar akademis dan mempertahankan reputasi sebagai institusi pendidikan yang diakui di kancah internasional.
Penyusunan Dokumen Evaluasi Diri Akreditasi Khusus Unggul ini merupakan cerminan dari dedikasi dan aspirasi Departemen Teknik Kelautan Unhas untuk mencapai keunggulan dalam setiap aspek pendidikan teknik kelautan, lebih dari sekadar prosedur administratif.
Makassar – Dalam upaya terus-menerus untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terdepan, Universitas Hasanuddin (Unhas) telah resmi mengumumkan pembukaan Program Studi Magister (S2) Teknik Kelautan. Keputusan bersejarah ini diambil setelah Majelis Wali Amanat (MWA) memberikan persetujuan mereka dalam rapat paripurna yang diadakan pada tanggal 7 Mei 2024, menandai babak baru dalam pendidikan tinggi teknologi kelautan di Indonesia.
Persetujuan Pembukaan Program Studi
Persetujuan MWA Unhas datang sebagai tanggapan atas surat permohonan Fakultas Teknik Unhas, yang menekankan pentingnya membuka program studi yang akan mendukung dan memperluas pengetahuan serta inovasi dalam teknologi kelautan. Surat dengan nomor: 15130/UN4.1/TP.01.06/2024, tertanggal 25 April 2024, merupakan langkah awal yang mengarah pada keputusan ini.
Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si., Ketua MWA Unhas, dalam komentarnya mengenai pengumuman ini, berkata, “Kami bangga dapat menghadirkan program studi yang akan melengkapi kurikulum kami dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap industri kelautan di Indonesia. Program Magister Teknik Kelautan ini dirancang untuk menghasilkan pemimpin masa depan yang akan membawa perubahan positif dalam sektor kelautan.”
Potensi Program Studi Magister Teknik Kelautan
Program studi baru ini diharapkan tidak hanya akan menarik mahasiswa dari dalam negeri tetapi juga dari berbagai belahan dunia, yang ingin memperdalam pengetahuan dan keterampilan mereka dalam teknologi kelautan. Dengan fokus pada inovasi dan penelitian, program ini akan menyediakan platform bagi mahasiswa untuk berkontribusi pada proyek-proyek kelautan yang berdampak, seperti pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, pengembangan energi terbarukan, dan mitigasi perubahan iklim.
Dukungan dari Fakultas dan Universitas
Fakultas Teknik Unhas, yang telah lama dikenal dengan program-program tekniknya yang kuat, akan menyediakan sumber daya dan dukungan penuh untuk memastikan kesuksesan program ini. Universitas juga berkomitmen untuk menyediakan fasilitas penelitian canggih dan membuka peluang kolaborasi dengan institusi dan industri terkait.
Pendaftaran dan Informasi Lebih Lanjut
Calon mahasiswa yang tertarik dengan Program Studi Magister Teknik Kelautan dapat segera mencari informasi mengenai proses pendaftaran dan persyaratan masuk. Universitas Hasanuddin akan menyediakan informasi terperinci melalui situs web resminya dan melalui sesi informasi yang akan diadakan oleh Fakultas Teknik.
Tentang Universitas Hasanuddin
Sebagai salah satu universitas terkemuka di Indonesia, Universitas Hasanuddin terus berinovasi dalam pendidikan dan penelitian. Pembukaan program studi baru ini menegaskan kembali komitmen Unhas untuk menjadi pusat keunggulan dalam pendidikan teknik kelautan, serta memperkuat posisi Indonesia dalam komunitas ilmiah global.
Bencana Kelautan dan Anomali Cuaca
Pemodelan
Hidrodinamika Laut